Minggu, 19 Februari 2012

PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI INDONESIA

      Republik Indonesia sebagai Negara yang berpenduduk terbesar ke-4 di dunia menghadapi  tantangan besar dalam menanggulangi kemiskinan yang sejak bangsa Indonesia merdeka menjadi pokok permasalahan hingga saat ini. Banyak upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi permasalahan kemiskinan yang menyengsarakan rakyat.   Salah satunya adalah PPK (program pengembangan kecamatan,1999-2002) program ini memiliki perencanaan yang baik namun sasaran program adalah individual/perorangan yang berakibat hanya beberapa perorangan yang merasakan manfaatnya. Tahun 2007 pemerintah melalui program nasional pemberdayaan masyarakt (PNPM) mulai menganggulangi kemiskinan dengan mengusung tema pemberdayaan masyarakat. Belajar dari program-program terdahulu bahwa cara yang efektif dalam penganggulangan kemiskinan adalah dengan pemberdayaan. Dengan memberdayakan potensi lokal diharapkan mampu menjadikan masyarakat mendiri dan tidak bergantung pada pemerintah.  
       Selama periode 1976-1996 (20 tahun, REPELITA II-IV) angka kemiskinan Indonesia turun drastis dari 40% menjadi 11% yang dianggap cukup menjadi pembenaran bahwa pertumbuhan ekonomi rata-rata 7% per tahun dalam periode itu adalah faktor penentunya. Maka saat Indonesia mengalami krisis moneter tahun 1997-1998 yang kembali meningkatkan angka kemiskinan menjadi 24% tahun 1998 dengan mudah dijadikan alasan kuat bahwa pertumbuhan ekonomi  adalah segala-galanya (mubiayarto,2003)
          Pada masa orde baru faktor pendorong pertumbuhan ekonomi adalah sektor pertanian. Peningkatan pertumbuhan sektor pertanian memberikan pengaruh signifikan pada pertumbuhan PDB. Kondisi ini berpengaruh langsung pada peningkatan pendapatan per kapita petani yang merupakan mata pencaharian mayoritas. Pemerintah  hendaknya memprioritaskan sektor pertanian dalam rencana pembangunan karena kontibusi yang diberikan sangat signifikan terhadap PDB. Pemanfaatan SDA secara optimal dan dikombinasikan dengan sistem pemberdayaan diharapkan mampu membuat petani skala kecil berkembang baik pendapatan maupun keberlangsungan usaha pertaniannya.
(Rizka, A., Peternakan 09)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar