Republik Indonesia sebagai Negara yang berpenduduk terbesar ke-4 di dunia menghadapi tantangan
besar dalam menanggulangi kemiskinan yang sejak bangsa Indonesia
merdeka menjadi pokok permasalahan hingga saat ini. Banyak upaya yang
telah dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi permasalahan kemiskinan
yang menyengsarakan rakyat. Salah satunya adalah PPK
(program pengembangan kecamatan,1999-2002) program ini memiliki
perencanaan yang baik namun sasaran program adalah individual/perorangan
yang berakibat hanya beberapa perorangan yang merasakan manfaatnya.
Tahun 2007 pemerintah melalui program nasional pemberdayaan masyarakt
(PNPM) mulai menganggulangi kemiskinan dengan mengusung tema
pemberdayaan masyarakat. Belajar dari program-program terdahulu bahwa
cara yang efektif dalam penganggulangan kemiskinan adalah dengan
pemberdayaan. Dengan memberdayakan potensi lokal diharapkan mampu
menjadikan masyarakat mendiri dan tidak bergantung pada pemerintah.
Selama
periode 1976-1996 (20 tahun, REPELITA II-IV) angka kemiskinan Indonesia
turun drastis dari 40% menjadi 11% yang dianggap cukup menjadi
pembenaran bahwa pertumbuhan ekonomi rata-rata 7% per tahun dalam
periode itu adalah faktor penentunya. Maka saat Indonesia mengalami
krisis moneter tahun 1997-1998 yang kembali meningkatkan angka
kemiskinan menjadi 24% tahun 1998 dengan mudah dijadikan alasan kuat
bahwa pertumbuhan ekonomi adalah segala-galanya (mubiayarto,2003)
Pada
masa orde baru faktor pendorong pertumbuhan ekonomi adalah sektor
pertanian. Peningkatan pertumbuhan sektor pertanian memberikan pengaruh
signifikan pada pertumbuhan PDB. Kondisi ini berpengaruh langsung pada
peningkatan pendapatan per kapita petani yang merupakan mata pencaharian
mayoritas. Pemerintah hendaknya memprioritaskan sektor
pertanian dalam rencana pembangunan karena kontibusi yang diberikan
sangat signifikan terhadap PDB. Pemanfaatan SDA secara optimal dan
dikombinasikan dengan sistem pemberdayaan diharapkan mampu membuat
petani skala kecil berkembang baik pendapatan maupun keberlangsungan
usaha pertaniannya.
(Rizka, A., Peternakan 09)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar